Koin-koin ini tidak hanya menjadi alat tukar, tetapi juga simbol kekuasaan. Setiap koin yang dikeluarkan oleh kerajaan biasanya memiliki cap atau lambang yang menunjukkan bahwa koin tersebut sah dan berharga. Ini menegaskan kontrol kerajaan terhadap ekonomi dan menunjukkan pentingnya legitimasi dalam sistem moneter. Selain itu, koin kuno dipandang sebagai simbol status bagi masyarakat. Keluarga aristokrat biasanya memiliki koleksi koin yang cukup banyak sebagai tanda kekayaan dan kedudukan mereka dalam masyarakat.
Pada era Majapahit, perdagangan tidak hanya berkisar pada barang-barang seperti rempah-rempah dan tekstil, tetapi juga meliputi pertukaran budaya. Koin ini memainkan peran penting dalam memperlancar berbagai transaksi tersebut, memungkinkan tidak hanya perniagaan fisik tetapi juga pertukaran ide dan teknologi antara berbagai budaya. Misalnya, ditemukan pula koin dengan desain yang terpengaruh oleh budaya asing seperti Tiongkok, yang menunjukkan adanya interaksi budaya yang signifikan.
Arkeologi di daerah Jawa Timur menambah kekayaan pengetahuan kita tentang koin kuno Majapahit. Berbagai penemuan telah dilakukan di situs-situs bersejarah yang menunjukkan penggunaan koin ini dalam kehidupan sehari-hari. Data yang diperoleh dari penelitian arkeologi ini tidak hanya membantu memahami bagaimana koin digunakan, tetapi juga bagaimana masyarakat menjalin hubungan perdagangan antar pulau dan negara. Hal ini memberikan gambaran jelas tentang jaringan komunitas yang lebih luas, keterlibatan dalam perdagangan internasional, dan dampaknya terhadap perkembangan ekonomi lokal.