Kehidupan sehari-hari suku Asmat sangat dipengaruhi oleh alam sekitar. Mereka masih menjalani gaya hidup tradisional dengan memanfaatkan hasil hutan dan sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berburu, meramu, dan bertani tetap menjadi aktivitas utama bagi suku Asmat, meskipun mereka juga mulai terpengaruh oleh modernitas dari luar.
Namun, kehidupan suku Asmat tidak terlepas dari konflik dan tantangan. Perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam, dan modernisasi telah membawa dampak negatif pada kehidupan suku Asmat. Oleh karena itu, pelestarian budaya dan lingkungan menjadi hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suku Asmat.
Pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga non-pemerintah terus berupaya untuk menjaga keberlangsungan budaya dan tradisi suku Asmat. Program-program pendidikan dan pelatihan telah dicanangkan untuk memperkenalkan seni ukir dan kehidupan suku Asmat kepada generasi muda, serta memperkuat akses mereka terhadap sumber daya dan pendidikan. Pemberdayaan ekonomi lokal juga menjadi fokus untuk memastikan bahwa suku Asmat dapat hidup dengan layak tanpa harus mengorbankan keberlanjutan lingkungan alam mereka.