Militer Israel mengakui telah melancarkan sekitar 10 serangan di tujuh lokasi berbeda di Lebanon Utara yang menyasar Hizbullah pada hari Selasa (30/7). Dalam serangan udara balasan itu, seorang prajurit tewas.
Dilansir dari AFP, Israel mengklaim telah menghantam fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah, infrastruktur teror, serta bangunan dan peluncur militer di Lebanon selatan. Serangan ini berlangsung setelah sebuah roket menyerang kota Arab Druze di Dataran Tinggi Golan pada hari Sabtu (27/7), menewaskan 12 anak berusia antara 10-16 tahun. Dataran ini merupakan wilayah yang dianeksasi oleh Israel.
Suku Druze adalah kelompok masyarakat berbahasa Arab yang tersebar di Israel, Lebanon, dan Suriah, termasuk di wilayah Golan.
Kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Majdal Shams pada hari Senin (29/7) diwarnai dengan janji bahwa Israel akan memberikan "respons keras" terhadap serangan tersebut.
Israel mengklaim bahwa roket tersebut adalah Falaq buatan Iran dan ditembakkan oleh sekutu mereka, Hizbullah. Namun, Hizbullah menyangkal tuduhan ini.