Zain melanjutkan dengan mengungkapkan bahwa alasan dari perbuatan keji tersebut adalah karena pelaku merasa sakit hati dituduh mencuri oleh korban. Baron, yang merupakan seorang petani, mengakui bahwa dia tega menghabisi nyawa rekan sesama petani tersebut atas dasar tuduhan pencurian buah tanaman milik korban. Kejadian tersebut menunjukkan betapa pentingnya penyelesaian konflik dengan cara yang damai dan tidak kekerasan.
Lebih lanjut, Kapolres Zain menjelaskan bahwa pelaku membunuh korban dengan cara memukul bagian kepala dan wajah menggunakan kayu. Tindakan tersebut menyebabkan kematian tragis dari petani lansia tersebut. Peristiwa ini menyiratkan perlunya pengendalian emosi dan penyaluran energi negatif melalui upaya-upaya yang lebih baik dan bijaksana.