Menurut data dari Kemenhub, lonjakan jumlah pemudik ini juga diiringi dengan peningkatan penggunaan transportasi udara dan laut. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kemenhub telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pihak swasta, untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran operasional transportasi udara dan laut selama musim mudik.
Meski demikian, lonjakan jumlah pemudik juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19. Untuk itu, Kemenhub secara tegas meminta para pemudik untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan serta memastikan bahwa transportasi umum yang mereka gunakan telah melakukan upaya pencegahan penyebaran virus.
Sementara itu, berbagai pihak terkait, termasuk pihak kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya, juga telah intensif melakukan persiapan dan pengamanan untuk menghadapi lonjakan jumlah pemudik. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya kemacetan, kecelakaan lalu lintas, serta berbagai gangguan keamanan selama musim mudik.
Dengan memanfaatkan berbagai teknologi dan sistem informasi, seperti penggunaan aplikasi untuk monitoring dan pengendalian lalu lintas, Kemenhub berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi para pemudik. Kemenhub juga terus mengajak masyarakat untuk melakukan reservasi transportasi secara online untuk meminimalisir kerumunan di terminal atau stasiun.