Hasil Uji Coba Awal yang Menunjukkan Ketidaksesuaian
Kejanggalan lain dalam kasus ini adalah adanya hasil kajian dari tenaga ahli Kemendikbudristek sendiri yang menunjukkan bahwa penggunaan laptop berbasis Chromebook tidak efektif. Harli menyebutkan bahwa pada tahun 2019, telah dilakukan uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook, dan hasilnya menunjukkan bahwa perangkat tersebut tidak efektif untuk diterapkan secara luas di lingkungan pendidikan Indonesia.
Mengabaikan Rekomendasi Ahli demi Proyek Besar
"Kalau tidak salah, di tahun 2019 sudah dilakukan uji coba terhadap penerapan Chromebook itu terhadap 1.000 unit, dan hasilnya tidak efektif," ungkap Harli. Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar mengapa proyek pengadaan dengan skala triliunan rupiah tetap dilanjutkan, padahal hasil uji coba internal sudah menunjukkan adanya ketidaksesuaian dan potensi masalah dalam efektivitas penggunaannya di lapangan.
Proses Pendalaman Kasus dan Penghitungan Kerugian Negara
Saat ini, tim penyidik Jampidsus Kejagung masih terus mendalami kasus ini secara komprehensif. Harli Siregar menambahkan bahwa angka kerugian keuangan negara akibat dugaan korupsi ini masih dalam tahap penghitungan oleh pihak berwenang. Proses ini merupakan bagian krusial untuk menentukan besaran dampak finansial yang ditimbulkan dari dugaan penyimpangan ini.
Penggeledahan dan Pencarian Bukti-bukti Tambahan
Guna mengumpulkan alat bukti yang kuat, penyidik telah melakukan sejumlah penggeledahan di beberapa lokasi yang diduga berkaitan erat dengan aliran dana dan dokumen-dokumen terkait kasus korupsi pengadaan Chromebook tersebut. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat konstruksi hukum kasus dan mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab.