Tampang

Kejagung Naikkan Status Korupsi Pengadaan Chromebook Kemendikbudristek ke Penyidikan

26 Mei 2025 23:05 wib. 44
0 0
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar saat ditemui di depan Gedung Penerangan Hukum, Kejagung, Jakarta, Senin (19/5/2025). ()
Sumber foto: Google

Tampang.com | Jakarta – Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) secara resmi telah meningkatkan status penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan laptop berbasis Chromebook oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahun anggaran 2019 hingga 2023. Peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan ini ditandai dengan diterbitkannya surat perintah penyidikan nomor 38 pada tanggal 20 Mei 2025.


Langkah Tegas Penegakan Hukum terhadap Dugaan Penyimpangan

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengumumkan hal ini dalam konferensi pers di Gedung Penkum Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (26/5/2025). "Dengan surat perintah penyidikan nomor 38 dan seterusnya, tanggal 20 Mei 2025, kami telah meningkatkan status penanganan perkara dari penyelidikan ke penyidikan dalam dugaan tindakan korupsi pada Kemendikbudristek dalam pengadaan digitalisasi pendidikan tahun 2019-2023," kata Harli, menegaskan komitmen Kejagung dalam memberantas korupsi di sektor pendidikan.


Anggaran Triliunan Rupiah dan Dugaan Persekongkolan Jahat

Kasus ini menyangkut pengadaan laptop Chromebook dengan total anggaran yang fantastis, mencapai Rp 9,9 triliun. Penyidik menduga kuat adanya persekongkolan atau pemufakatan jahat di antara para pelaku yang membuat kajian untuk memfasilitasi pengadaan ini. Dugaan awal menunjukkan bahwa pengadaan laptop berbasis Chromebook pada periode tersebut belum benar-benar dibutuhkan oleh Indonesia secara menyeluruh.


Infrastruktur Internet yang Belum Merata Jadi Sorotan

Salah satu dasar kecurigaan penyidik adalah kenyataan bahwa infrastruktur internet di berbagai wilayah Indonesia pada saat itu masih belum merata. Perangkat Chromebook sangat bergantung pada konektivitas internet untuk berfungsi secara optimal. "Karena, kita tahu bahwa dia berbasis internet. Sementara, di Indonesia internetnya itu belum semua sama," ujar Harli, menjelaskan bagaimana kondisi geografis dan infrastruktur menjadi pertimbangan penting dalam melihat relevansi pengadaan ini.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?