Lebih lanjut, Kukuh Setiono juga mengungkapkan bahwa orang yang menyuruh A untuk mengantarkan uang palsu tersebut ternyata mengikuti dari belakang saat proses pengantaran. Di lokasi yang telah ditentukan, A diharuskan untuk berhenti dan menyerahkan uang palsu kepada seseorang yang telah memesannya.
Mendapatkan informasi ini, pihak kepolisian segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap A, serta berencana untuk memburu pelaku yang menyuruh A dan juga pemesanan uang palsu tersebut. Selain itu, polisi juga akan melakukan investigasi terkait orang yang berperan sebagai pengguna Facebook yang mengenal A.
"Iya, kasus ini masih terus ditelusuri. Kita tengah mendalami asal uang palsu, orang yang menyuruh A, dan mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan orang lain melalui akun Facebook yang dikenal oleh A," tambah Kukuh Setiono.
Kecelakaan yang dialami oleh A dan penemuan uang palsu dalam jumlah besar membuka kasus baru yang harus segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Hal ini juga memberikan peringatan bagi remaja mengenai bahaya penyalahgunaan uang palsu dan keterlibatan dalam kegiatan ilegal.