Tidak hanya USS Nimitz yang terlibat, sejumlah kapal dan aset Angkatan Laut AS lainnya juga dilaporkan aktif beroperasi di Mediterania Timur untuk mendukung misi keamanan nasional AS di wilayah itu, dalam konteks ketegangan yang terus meningkat di antara Israel dan Iran.
Langkah penguatan militer ini menjadi semakin signifikan di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks dan volatile. Laporan dari Fox News menunjukkan bahwa AS telah menambah jumlah jet tempur yang dikerahkan ke kawasan tersebut serta memperpanjang masa tugas pasukan udara yang sudah ada. Presiden AS saat itu, Donald Trump, menyatakan bahwa kekuatan udara AS telah mendapatkan kendali penuh atas wilayah udara Iran, meskipun Iran diketahui memiliki sistem pertahanan udara dan radar yang canggih.
Langkah ini menegaskan komitmen Washington untuk tidak hanya mempertahankan kepentingan mereka di Timur Tengah, tetapi juga untuk menyampaikan pesan tegas kepada Teheran bahwa setiap ancaman yang ditujukan kepada personel atau fasilitas AS akan dihadapi dengan respon yang keras dan tegas. Ketegangan yang terus meningkat menunjukkan adanya kemungkinan pergeseran besar dalam dinamika kekuatan di kawasan tersebut, dan situasi ini patut diamati untuk melihat bagaimana perkembangan selanjutnya akan terjadi.