Zainul juga menyebutkan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatannya dalam melakukan dialog lintas iman serta penelitian lapangan. Ia tertarik untuk mengetahui kondisi umat Islam di wilayah Israel, termasuk bagaimana kehidupan mereka di sana. Namun, kegiatan ini juga melibatkan peserta dari berbagai agama seperti Kristen, Katolik, Yahudi, dan Islam. Selain penelitian, mereka juga melakukan kegiatan dialog lintas agama untuk memahami dinamika keberagaman di wilayah tersebut.
Namun, kritik muncul terkait transparansi dan tujuan sebenarnya dari kunjungan ini. Pertanyaan mengenai kepentingan politik, agenda tersembunyi, serta dampaknya terhadap pandangan masyarakat terhadap Israel perlu diungkap lebih lanjut. Selain itu, mengingat lembaga ini menerima dana langsung dari pemerintah Israel, keberpihakan serta independensi pandangan peserta menjadi hal yang patut dipertanyakan.
