Banyak sekolah berkualitas tinggi menargetkan 30 hingga 35 siswa per kelas di SMA. Meskipun lebih besar dari SD atau SMP, angka ini masih memungkinkan guru untuk memfasilitasi debat, presentasi, dan proyek yang menantang. Guru di SMA juga memiliki peran sebagai mentor dan fasilitator, membantu siswa mengeksplorasi minat mereka dan mempersiapkan diri untuk jenjang pendidikan lebih tinggi atau dunia kerja. Kelas yang terlalu padat di SMA bisa mengurangi kesempatan siswa untuk berinteraksi dengan guru dan teman sebaya secara mendalam, serta membatasi kemampuan guru untuk memberikan bimbingan karier atau akademik yang personal.
Realitas dan Tantangan di Lapangan
Meskipun ada angka ideal yang disarankan, realitas di lapangan, terutama di negara dengan populasi besar, seringkali berbeda. Keterbatasan anggaran, kurangnya fasilitas ruang kelas, dan jumlah guru yang tidak seimbang dengan populasi siswa, seringkali memaksa sekolah untuk memiliki kelas dengan jumlah murid yang jauh di atas ideal. Ini menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan.
Mengurangi ukuran kelas memang memerlukan investasi besar dalam pembangunan fasilitas baru dan perekrutan guru berkualitas. Namun, investasi ini adalah langkah krusial untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Kelas yang tidak terlalu padat memungkinkan guru bekerja lebih efektif, siswa belajar lebih baik, dan pada akhirnya, menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.