Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa kenaikan harga beras di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Pernyataan tersebut disampaikan dalam kunjungan kerjanya. Klaim ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat terkait kenaikan harga beras yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga beras di Indonesia sebesar 3,2 persen pada bulan Mei 2024. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan rata-rata kenaikan harga beras di negara-negara lain. Menurut dia, ada negara-negara yang mengalami lonjakan harga beras hingga 50 persen. Namun, klaim Jokowi ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Pihak yang setuju dengan klaim tersebut menilai bahwa kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga beras telah memberikan dampak positif. Mereka menganggap bahwa langkah-langkah pemerintah, seperti impor beras untuk menstabilkan harga, telah membuahkan hasil. Selain itu, beberapa ekonom juga memberikan pandangan positif terhadap klaim tersebut, mengatakan bahwa meskipun masih ada kenaikan, namun jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan negara lain.