Amerika Serikat (AS) juga memiliki pandangan kuat tentang peran Fuad Shukr dalam berbagai insiden kekerasan. Mereka menuduh Shukr terlibat dalam pengeboman barak militer Marinir AS di Beirut pada tahun 1983 yang menewaskan 241 personel militer AS. Sebagai konsekuensi, AS menawarkan hadiah sebesar 5 juta dolar bagi siapa pun yang berhasil menangkapnya.
Serangan udara Israel menargetkan satu kawasan sub-urban di Beirut yang mengakibatkan 74 orang terluka, beberapa di antaranya mengalami luka serius dan harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Bahman yang berlokasi tak jauh dari situs ledakan.
Keberadaan Fuad Shukr sebagai tokoh sentral dalam jaringan Hizbullah menjadi pusat perhatian global. Pihak-pihak terkait konflik di kawasan Timur Tengah, seperti Israel, Lebanon, dan Amerika Serikat, kemudian terlibat dalam perdebatan serius terkait implikasi dari kematian seorang pemimpin militer senior Hizbullah tersebut.