Analisis Dampak Lingkungan Dipertanyakan
Studi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang menjadi syarat utama pembangunan justru dinilai lemah oleh banyak akademisi. Proses konsultasi publik pun disebut tidak inklusif dan cenderung formalitas.
“Ini proyek raksasa, tapi landasan ekologisnya rapuh. Ada kejar tayang, bukan perencanaan jangka panjang,” tambah Fadli.
Masyarakat Adat Juga Tersisih
Di balik mega proyek ini, sejumlah komunitas adat Dayak mulai merasa terpinggirkan. Lahan-lahan yang dulunya menjadi ruang hidup dan sakral kini dikapling untuk pembangunan gedung-gedung pemerintahan.
“Mereka datang bawa alat berat, kami tak tahu apa-apa. Di mana hak kami sebagai pemilik tanah adat?” ungkap Yansen, tokoh adat dari Kutai Kartanegara.