Tampang

Hutan Lindung Kepahiang, Oase Biodiversitas yang Harus Dijaga dari Eksploitasi

20 Nov 2025 09:43 wib. 17Advertorial
0 0
Dinas Lingkungan Hidup
Sumber foto: Google

Kawasan hutan lindung di Kabupaten Kepahiang, terutama bagian dari Hutan Lindung Bukit Daun, merupakan salah satu jantung ekologi yang sangat penting di Provinsi Bengkulu. Keberadaan hutan ini bukan hanya menyimpan kekayaan flora dan fauna langka, tetapi juga berfungsi sebagai sistem pendukung kehidupan yang vital seperti pengatur tata air, pencegah erosi, dan penyangga iklim lokal. Namun, meskipun fungsinya krusial, tekanan manusia terhadap kawasan ini semakin nyata dan mengancam kelestarian oase biodiversitas ini.

DLH Kepahiang selaku instansi lingkungan di kabupaten ini memiliki peran kunci dalam menjaga kawasan lindung tersebut. Melalui pengawasan dan upaya konservasi bersama masyarakat lokal, mereka terus mendorong kesadaran pentingnya menjaga Hutan Lindung Bukit Daun agar tetap berfungsi sebagai habitat alami spesies langka, termasuk Rafflesia arnoldii. Kelompok masyarakat seperti Kelompok Peduli Puspa Langka Desa Tebat Monok juga aktif memantau mekarnya bunga rafflesia dan menjaga lokasi agar tidak dirusak atau dicuri.

Di balik keindahannya, Hutan Lindung Bukit Daun juga menghadapi ancaman serius. Data dari penelitian menunjukkan bahwa hutan seluas ± 7.710 ha di Kabupaten Kepahiang ini telah mengalami deforestasi cukup signifikan. Laju deforestasi antara 2011 dan 2015 dilaporkan mencapai ± 200 ha per tahun. Kondisi ini memperingatkan bahwa fungsi ekologis hutan sebagai koridor satwa dan sistem penyangga kehidupan bisa terganggu jika tidak dikelola dengan bijak.

Salah satu aspek paling menonjol dari Hutan Lindung Kepahiang adalah keberadaan Rafflesia arnoldii, bunga raksasa yang menjadi simbol alam Sumatera dan kebanggaan Bengkulu. Di beberapa periode, warga dari Desa Tebat Monok berhasil menemukan bunga ini lagi mekar di lokasi hutan lindung bagian Kepahiang. Mekarnya Rafflesia bukan hanya momen keindahan alam, tetapi juga kesempatan emas untuk memperkuat kesadaran konservasi. Karena bunga ini termasuk spesies langka dan sangat sensitif terhadap gangguan habitat, pengelolaan kawasan hutan yang baik adalah kunci agar mekarnya Rafflesia tetap bisa disaksikan generasi mendatang.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Puaskah Anda dengan Kinerja Wapres Gibran?