Atas dasar itu, Robinson mengatakan HKBP tidak akan ikut mengelola pertambangan. Dia juga mengajak pemerintah menindak tegas para penambang yang melanggar aturan. Sebagian pihak mungkin merasa kecewa karena adanya penolakan dari gereja dalam hal ini. Namun, HKBP tetap teguh pada prinsip-prinsipnya dan meyakini bahwa mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat adalah hal yang lebih penting daripada kepentingan ekonomi semata.
Keputusan HKBP ini juga menjadi sebuah contoh yang baik bagi gereja-gereja lain di Indonesia. Dengan menolak untuk terlibat dalam aktivitas pertambangan, gereja tidak hanya menunjukkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, tetapi juga memberikan dukungan kepada masyarakat yang seringkali menjadi korban dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh industri pertambangan.
Tentu saja, penolakan HKBP ini juga harus diimbangi dengan upaya konkret dalam mendukung dan melindungi lingkungan serta masyarakat. Gereja sebagai institusi yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat, memiliki peran yang penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya lingkungan dan juga dalam mendorong kebijakan yang berpihak kepada lingkungan.