Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa arah transformasi nasional saat ini tidak dibangun atas dasar mimpi belaka, melainkan bertumpu pada realita. Pemerintah, menurutnya, mengambil pendekatan yang realistis, mempertimbangkan kondisi faktual baik di dalam negeri maupun di panggung regional dan global.
“Strategi transformasi bangsa yang kita jalankan berangkat dari prinsip realisme—berdasarkan kondisi nyata bangsa, kawasan, dan dunia,” ujar Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8).
Ia menyampaikan bahwa pendekatan berbasis teori semata tidak cukup untuk menghadapi tantangan zaman. Meski idealisme tetap penting sebagai kompas nilai, namun langkah konkret dan sesuai dengan situasi lapanganlah yang akan membawa perubahan nyata.