"Ufuk barat, horizon, kami lihat sangat tebal awan, sehingga tidak mungkin bisa teramati hilal di titik lokasi pengamatan kami saat ini berada," jelas Syarifudin, menggambarkan tantangan yang dihadapi tim.
Syarifudin menambahkan bahwa nantinya hasil pemantauan hilal dari kantor Kanwil Kemenag Jakarta akan dilaporkan kepada Kementerian Agama dalam Sidang Isbat. Sidang ini akan menjadi forum penentu awal Dzulhijah.
"Hasil dari rukyat hilal ini kami kirimkan datanya ke sidang isbat di Kementerian Agama dan nanti sidang isbat akan memutuskan apakah tanggal satu Zulhijah jatuh esok hari atau lusa," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama (Kemenag) memang telah menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Zulhijah 1446 Hijriah pada 27 Mei 2025, yang bertepatan dengan 29 Zulkaidah. Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menuturkan bahwa kegiatan ini dihelat di 114 titik pemantauan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang," ujar Arsad dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025). Arsad menjelaskan, berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk.