Selanjutnya, faktor eksternal seperti adanya perubahan regulasi atau kebijakan dari pemerintah juga dapat mempengaruhi kelancaran sebuah proyek. Namun, hal ini seharusnya dapat diantisipasi dengan melakukan analisis risiko secara menyeluruh sebelum proyek dimulai.
Tidak hanya itu, melibatkan pihak ketiga yang independen dalam pengawasan proyek juga menjadi hal yang penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana atau praktik korupsi dalam proyek konstruksi.
Situasi gedung megah DPRD Bandung Barat yang mangkrak ini seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah lainnya untuk lebih berhati-hati dalam mengelola proyek-proyek pembangunan. Dana sebesar Rp 146 miliar yang telah habis seharusnya dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, namun kenyataannya bangunan tersebut hanya menjadi saksi bisu dari kegagalan pengelolaan proyek yang buruk.
Pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini. Mulai dari melakukan audit atas penggunaan dana, menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam penyimpangan, hingga melakukan perbaikan sistem pengawasan proyek di masa mendatang. Masyarakat juga memiliki hak untuk mengetahui kejelasan mengenai penggunaan dana publik, sehingga transparansi menjadi kunci dalam menumbuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.