Tampang

Dr Masri Sitanggang: Melawan Komunisme

16 Jan 2020 12:25 wib. 2.657
0 0
masri sitanggang

Banyak juga yang tidak tahu kemudian terhasut. Misalnya, seperti pemberontakan PKI tahun 1927 di Sumatera Barat. Taufiq Ismail mengutip Brackman menggambarkan pemberontakan itu sebagai : “more in the nature of a ‘holy war’ by Islamic zealots than Communist rebellion”,  pemberontakannya malah berciri Islami ketimbang komunis.
Karena komunis adalah faham yang berasal dari pengajaran, maka ajaran yang berbau komunis dalam segala bentuknya memang wajib diharamkan. Yang paling dasar, misalnya adalah ajaran yang merendahkan nilai agama atau ketuhanan, memisahkan agama dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara, atau ajaran netral agama. Sebab, ajaran ini adalah bagian dari ajaran komunis untuk tumbuh berkembangnya komunis lebih lanjut. 
Adalah tugas dan kewajiban negara mencerdaskan bangsa, bukan kewajiban individu dan keluarga.  Melalui pendidikan, baik formal mau pun non formal, pemerintah berkewajiban membangun anak bangsa menjadi insan cerdas. Cerdas yang dimaksud adalah cerdas  berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai cita-cita pendirian negara ini. Oleh karena itu, semua materi ajar dan metode yang digunakan harus mampu mengarahkan anak didik pada pembentukan insan yang cerdas ber-Ketuhahan Yang Maha Esa; dan secara khusus, mata ajar agama harus mendapat perhatian utama untuk senantiasa ditingkatkan kulitasnya. 

Mengurangi –atau  bahkan menghilangkan, mata ajar agama di sekolah serta menyerahkan pendidikan agama kepada keluarga adalah ide yang sangat keliru. Ini dapat dilihat sebagai langkah melepaskan tanggungjawab negara/pemerintah terhadap pembangunan manusia Indonesia yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, manusia bertaqwa. Melepaskan tanggungjawab negara/pemerintah dalam mencerdaskan bangsa berdasarkan Pancasila. Ide buruk mengingkari Pembukaan UUD 1945. Ide menumbuhkan generasi sekuler, gerasi yang menjadi lahan  subur tumbuh berkembangnya komunisme. 

Selanjutnya,  paham komunis harus dilawan. Secara khusus,  pendidikan Islam (Dakwah Islamiyah) harus membekali jemaah untuk mampu mematahkan argumentasi kaum komunis.  Konstruksi berpikir Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah nabi yang demikian kuat harus dimiliki jemaah sehingga mampu dengan mudah mematahkan dan membongkar habis pemikiran komunis yang dibangun berdasarkan “Madilog” (material-dialektika- logika). Demikian juga karakter pribadi jemaah harus sampai pada “Inna shalati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillah Rabbil ‘alamin”,  sehingga tak adalagi jemaah yang berpikir-laku sukuler dan netral agama.
Dakwah Islamiyah harus segera keluar dari lingkup kamar mandi (bersuci) dan menakar pahala dan dosa. Dakwah Islamiyah harus segera memenuhi fungsinya memuaskan intelektualitas dan rohani manusia. Jangan biarkan ada ruang kosong dalam kehidupan manusia ini, tanpa terisi oleh Islam, sehingga faham apa pun tidak akan bisa masuk lagi.  

Wallah a’lam bisshawab.

<1234>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?