Distribusi serapan beras yang tinggi ini terjadi di berbagai daerah penghasil, seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Nusa Tenggara Barat (NTB). Prihasto percaya bahwa angka serapan ini masih akan mengalami peningkatan seiring dengan berlangsungnya musim panen di beberapa lokasi. “Potensi untuk meningkat masih terbuka lebar karena kita masih melakukan serapan rata-rata sekitar 20 ribu ton setiap harinya.”
Untuk memastikan penyerapan beras dapat berjalan dengan lancar, Bulog telah mempersiapkan infrastruktur penyimpanan di berbagai lokasi strategis. Prihasto juga mengungkapkan bahwa pembangunan sejumlah gudang baru telah dilakukan untuk mengoptimalkan penyimpanan beras yang ada. “Kami telah menentukan lokasi-lokasi yang potensial untuk pembangunan gudang, khususnya di 14 wilayah sentra produksi,” jelasnya.
Dalam hal penyaluran beras, Bulog masih menunggu instruksi resmi dari pemerintah. Prihasto menambahkan bahwa Bulog sudah dalam posisi siap, mengingat stok beras yang tersedia saat ini cukup memadai. “Meskipun kami belum mengetahui waktu pasti untuk distribusi beras SPHP, kami dapat memastikan bahwa Bulog siap ditugaskan karena kami memiliki cukup stok untuk memenuhi kebutuhan,” ungkap Prihasto.