Menurut Tito, awalnya kantor pusat menerima notifikasi alarm kebakaran, lalu petugas keamanan segera diperintahkan untuk mengecek lokasi. Namun, situasi yang tidak kondusif membuat mereka tidak bisa mendekat.
“Sekuriti kami hanya bisa melihat dari jauh bahwa cabang sudah terbakar. Kami bekerja sama dengan aparat teritorial setempat untuk patroli keamanan,” jelasnya.
Dampak Kerusakan dan Keamanan Data Nasabah
Tito mengungkapkan bahwa area banking hall dan operasional mengalami kerusakan paling parah. Meski demikian, ia belum bisa memastikan apakah ada barang yang dijarah dalam insiden tersebut.
“Atap sudah mulai turun, dan sekitar 80 persen bangunan mengalami kerusakan. Untuk barang yang dijarah, kami masih dalam proses pengecekan,” tambahnya.
Sementara itu, ia memastikan bahwa data nasabah tetap aman, karena semua informasi tersimpan dalam sistem yang terlindungi. Namun, akibat kebakaran ini, operasional bank terganggu dan karyawan belum bisa bekerja dalam waktu dekat.