Selain itu, pemanfaatan teknologi juga bisa menjadi solusi. Berbagai platform digital, media sosial, dan aplikasi dapat digunakan untuk membuat konten berbahasa daerah yang menarik dan relevan bagi generasi muda. Misalnya, membuat video TikTok berbahasa Jawa, podcast berbahasa Sunda, atau aplikasi yang mengajarkan kosa kata bahasa Minang. Inovasi semacam ini bisa membuat bahasa lokal terasa relevan dan "kekinian", sehingga anak muda tidak merasa canggung untuk menggunakannya.
Pemerintah dan lembaga kebudayaan juga punya peran penting dalam membuat kebijakan yang mendukung pelestarian bahasa, seperti melalui program revitalisasi bahasa, pendokumentasian, dan festival budaya. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga sangat diperlukan untuk memastikan bahasa-bahasa lokal ini terus hidup dan berkembang.