Tampang

Dampak Globalisasi terhadap Bahasa Lokal di Indonesia

1 Sep 2025 12:46 wib. 41
0 0
Bahasa Lokal
Sumber foto: Canva

Meskipun ini bisa dianggap sebagai kreativitas linguistik, ada kekhawatiran bahwa ini adalah cikal bakal terkikisnya penggunaan bahasa lokal. Ketika seorang anak muda lebih sering menggunakan bahasa gaul yang dipengaruhi bahasa asing, ruang untuk menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari menjadi semakin sempit. Bahasa-bahasa daerah, yang kaya akan dialek dan kosakata unik, kini seringkali hanya digunakan di lingkungan keluarga atau saat pulang kampung, dan perlahan-lahan kehilangan relevansinya di ruang publik.

Hilangnya Transfer Antargenerasi

Masalah terbesar yang muncul akibat pergeseran ini adalah hilangnya transfer antargenerasi. Bahasa, sebagai bagian dari budaya, diturunkan dari orang tua ke anak. Ketika orang tua, yang mungkin fasih berbahasa daerah, tidak lagi secara aktif menggunakannya dalam percakapan dengan anak-anak mereka, rantai transmisi itu terputus. Anak-anak yang tumbuh tanpa terpapar bahasa daerah sejak kecil akan kehilangan kemampuan untuk menggunakannya.

Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak bahasa daerah di Indonesia berada di ambang kepunahan. Beberapa bahasa hanya digunakan oleh generasi tua, dan ketika mereka meninggal, bahasa tersebut akan ikut mati bersamanya. Ini bukan sekadar hilangnya alat komunikasi, melainkan hilangnya identitas, cerita rakyat, tradisi lisan, dan cara pandang terhadap dunia yang unik. Setiap bahasa adalah jendela kebudayaan, dan ketika jendela itu tertutup, warisan tak benda yang tak ternilai juga ikut hilang.

Solusi dan Upaya untuk Menjaga Bahasa Lokal

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian bahasa lokal. Edukasi dan kesadaran adalah kunci utama. Sekolah-sekolah dan keluarga harus berperan aktif dalam mendorong anak-anak untuk mempelajari dan menggunakan bahasa daerah. Kurikulum pendidikan dapat dioptimalkan untuk memasukkan pelajaran bahasa daerah secara lebih serius, tidak hanya sebagai mata pelajaran tambahan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?