3. Kasus BLBI: Rp 138 Triliun
Sebelum terungkapnya kasus Pertamina, kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) menguasai urutan kedua dengan total kerugian negara Rp 138 triliun. Peristiwa ini bermula dari krisis moneter 1997 yang mengakibatkan banyak bank di Indonesia terpuruk. Bank Indonesia mengeluarkan bantuan senilai Rp 137,7 triliun untuk menyelamatkan 48 bank, namun dana tersebut tidak kembali. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat, kerugian negara akibat BLBI mencapai Rp 138,44 triliun. Meskipun Kejaksaan Agung pernah membentuk tim penyelidik pada tahun 2007, proses tersebut terganjal dan dihentikan pada tahun 2008.
4. Kasus Duta Palma: Rp 78 Triliun
Kasus korupsi lainnya melibatkan penyerobotan lahan hutan seluas 37 hektar oleh pemilik PT Duta Palma Group, Surya Darmadi. Dalam perkara ini, eks Bupati Indragiri Hulu, R Thamsir Rachman, juga terjerat. Total kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 78 triliun, termasuk kerugian negara sebesar Rp 4,7 triliun.
5. Kasus PT TPPI: Rp 37,8 Triliun
Kasus yang melibatkan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mengungkapkan korupsi pengolahan kondensat ilegal di kilang minyak Tuban, Jawa Timur, dengan total kerugian negara mencapai Rp 37,8 triliun. Peristiwa ini terjadi antara tahun 2009 hingga 2011, yang mengakibatkan hukuman 12 tahun bagi eks Kepala BP Migas, Raden Priyono, dan eks Deputi finansial dan ekonomi, Djoko Harsono.
6. PT Asabri: Rp 22,7 Triliun
Kasus korupsi di PT Asuransi Angkatan Bersenjata Indonesia (Asabri) merugikan negara hingga Rp 22,7 triliun. Tindakan korupsi ini terjadi melalui investasi dana nasabah secara ilegal, yang berdampak pada kerugian besar bagi negara. Direktur Utama PT Hanson International Tbk, Benny Tjokrosaputro, terlibat dalam kasus ini dan dijatuhi hukuman mati; walau demikian, ia telah menjalani hukuman ini dalam kasus korupsi lain, Jiwasraya.