Rencana undang-undang yang diajukan oleh Anggota Majelis San Francisco, Matt Haney, akan membuat negaranya menjadi yang pertama di Amerika Serikat yang memberikan hak hukum kepada karyawan untuk mengabaikan panggilan dan email non-darurat setelah jam kerja berakhir.
Jika rencana undang-undang ini menjadi hukum, setiap majikan yang melanggarnya bisa menghadapi denda setidaknya $100.
Haney, seorang anggota partai Demokrat, mengatakan bahwa ia terinspirasi oleh hukum "hak untuk memutuskan hubungan kerja" yang baru diterapkan di Australia, yang direncanakan akan diberlakukan tahun ini. Rencana undang-undang ini memungkinkan karyawan untuk menolak untuk merespons panggilan atau pesan dari atasan mereka selama waktu pribadi mereka, dengan potensi denda bagi majikan yang melanggar peraturan.
Kebebasan karyawan untuk memutuskan hubungan kerja merupakan langkah progresif untuk mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang lebih sehat. Di era di mana teknologi terus berkembang dan panggilan serta pesan dapat dengan mudah mengganggu waktu senggang karyawan, perlindungan hukum semacam ini menjadi semakin penting.
Pentingnya perlindungan hukum ini juga didukung oleh data mengenai dampak kesehatan dan kesejahteraan mental akibat tekanan kerja yang terus-menerus. Menurut studi yang dilakukan oleh American Psychological Association, stres di tempat kerja merupakan salah satu tantangan utama dalam dunia kerja modern, dengan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik karyawan. Oleh karena itu, perlindungan hukum seperti yang diusulkan oleh Haney di California dapat menjadi langkah positif dalam mengatasi masalah ini.