Tampang.com | Krisis iklim yang kian nyata mengancam bukan hanya lingkungan, tetapi juga ketersediaan pangan nasional. Produksi pertanian terganggu akibat cuaca ekstrem yang tidak menentu, dari kekeringan panjang hingga banjir yang merusak lahan pertanian. Apakah Indonesia cukup siap menghadapi tantangan ini?
Produktivitas Pertanian Menurun
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian, produksi padi nasional sempat turun hingga 7% pada 2024 akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Beberapa wilayah penghasil utama, seperti Jawa Tengah dan Sumatera Selatan, mengalami gagal panen akibat irigasi kering dan gangguan hama yang meningkat.
“Tanaman padi kami banyak yang mati karena air irigasi tak lagi mengalir. Musim sudah tidak bisa diprediksi,” ungkap Suwandi, petani dari Indramayu.
Perubahan Iklim Mengacaukan Pola Tanam
Perubahan iklim membuat pola tanam tidak lagi bisa mengikuti kalender musim seperti dulu. Hal ini menyulitkan petani untuk merencanakan masa tanam dan panen, yang berdampak langsung pada produktivitas dan pendapatan mereka.