Selain itu, kearifan lokal Sunda juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama dalam pola hidup dan pengetahuan lokal. Konsep "nganu" atau kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam menjadi ciri khas budaya Sunda. Contohnya, dalam membangun rumah adat Sunda, masyarakat menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan jerami dengan teknik bangunan tradisional yang telah dilakukan sejak zaman leluhur. Begitu pula dalam memasak, masyarakat Sunda memiliki berbagai jenis masakan khas dan cara memasak yang unik, seperti cara memasak pepes, seblak, dan sambal oncom.
Budaya Sunda juga dikenal dengan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang berkelanjutan. Contohnya, terdapat adat-istiadat bagian dari tradisi Priangan yang mengatur tentang pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, seperti tentang penggunaan air dan sistem irigasi sawah yang telah terbukti efektif sejak zaman dahulu kala. Budaya Sunda juga memiliki kearifan lokal dalam menjaga lingkungan, seperti upaya pelestarian hutan dan lahan pertanian yang dilakukan secara kolektif oleh masyarakat setempat.