Selain masalah wilayah, konflik ini juga dipengaruhi oleh permasalahan identitas nasional dan kebangsaan. Palestina tidak memiliki negara yang diakui secara internasional, sementara Israel telah berdiri sebagai negara yang diakui sejak 1948. Hal ini menyebabkan ketegangan terus-menerus dalam perundingan untuk penyelesaian dua negara yang diinginkan oleh komunitas internasional.
Faktor-faktor eksternal juga turut memperumit konflik ini, seperti dukungan politik dan militer dari negara-negara besar, peran gerakan politik Islam, dan pengaruh kepentingan minyak di Timur Tengah. Secara historis, AS telah menjadi sekutu dekat Israel, sementara beberapa negara Arab memberikan dukungan kepada Palestina.
Dampak dari konflik ini tidak hanya terbatas pada wilayah itu sendiri, melainkan merembet ke seluruh dunia. Konflik ini menjadi isu yang terus muncul dalam forum-forum internasional dan seringkali memicu kontroversi di dunia politik dan media.