1. Latar Belakang Konflik
PKB didirikan pada tahun 1998 sebagai representasi politik dari NU. Selama bertahun-tahun, hubungan antara PKB dan NU terjalin erat, dengan PKB seringkali menjadi platform politik bagi NU untuk mempengaruhi kebijakan publik. Namun, konflik internal dan persaingan kekuasaan mulai memunculkan ketegangan. Salah satu pemicu utama konflik adalah perbedaan pandangan dalam strategi politik dan kepemimpinan organisasi.
2. Dampak terhadap Politik Lokal
Konflik antara PKB dan NU berimbas besar pada politik lokal. NU memiliki basis dukungan yang kuat di berbagai daerah, dan ketegangan ini sering kali mengarah pada perpecahan dalam struktur organisasi dan partai. Di beberapa daerah, konflik ini menyebabkan pembelahan suara dan friksi di kalangan kader NU, yang berdampak pada hasil pemilihan umum daerah. Sebagai contoh, dalam beberapa pemilihan bupati dan walikota, perpecahan dukungan antara pengikut NU yang loyal terhadap PKB dan yang tidak mendukungnya mempengaruhi hasil pemilihan.
3. Perubahan dalam Strategi Politik PKB
Sebagai respons terhadap konflik ini, PKB mulai menyesuaikan strategi politiknya. Untuk mengurangi ketergantungan pada NU dan memperluas basis dukungannya, PKB berusaha mendekati berbagai kelompok masyarakat dan partai politik lain. PKB juga aktif dalam memperluas jangkauan politiknya ke daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau, dengan tujuan mengurangi dampak negatif dari ketegangan internal.