Selain angin, awan juga mempengaruhi suhu dingin yang dirasakan pada malam hingga pagi. Kehadiran awan dapat mengurangi proses pendinginan yang cepat pada malam hingga pagi hari. Pada siang hari, sedikit tutupan awan menyebabkan sinar matahari terasa lebih terik.
Saat langit mulai gelap, radiasi panas yang tertahan di permukaan bumi dilepaskan langsung ke angkasa, sehingga menyebabkan udara menjadi lebih dingin dengan cepat. Namun, kehadiran awan di langit mampu mengurangi proses pendinginan ini, sehingga suhu udara tidak turun begitu signifikan.
Berdasarkan catatan BMKG, suhu terendah di Bandung tercatat pada tanggal 15 Juli 2024 sebesar 16,2 derajat Celsius. Namun, pada hari-hari selanjutnya, suhu minimum mulai mengalami kenaikan perlahan. Pada 17 Juli, suhu minimum naik menjadi 18,8 derajat, sementara pada 18 dan 19 Juli berturut-turut mencapai 19,8 derajat dan 18,0 derajat. Meskipun sempat kembali turun pada 21 Juli menjadi 17,6 derajat, namun suhu minimum kembali naik pada 22 Juli (18,4 derajat), 23 Juli (19,4 derajat), dan 24 Juli (19,2 derajat).