Pemberontakan Andi Aziz, yang terjadi di Sulawesi Selatan pada tahun 1950, merupakan insiden penting dalam sejarah Indonesia yang masih sering dibicarakan hingga saat ini. Pemberontakan ini memiliki latar belakang yang kompleks dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang perlu dipahami dengan lebih mendalam.
Penolakan Terhadap Pembubaran KNIL
Andi Aziz, seorang perwira KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang kemudian bergabung dengan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat), menolak pembubaran KNIL yang diamanatkan oleh Konferensi Meja Bundar tahun 1949. Ia menginginkan KNIL tetap beroperasi sebagai bagian dari angkatan bersenjata di Negara Indonesia Timur (NIT).
Keinginan Mempertahankan NIT
Andi Aziz merupakan seorang federalis yang menginginkan NIT tetap berdiri sebagai negara bagian dalam RIS. Ia menentang rencana pemerintah pusat untuk menggabungkan NIT ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).