Ketidakpercayaan Terhadap Pemerintah Pusat
Andi Aziz dan para pendukungnya merasa tidak yakin dengan kemampuan pemerintah pusat dalam menjaga keamanan dan stabilitas di NIT. Mereka khawatir bahwa penggabungan dengan NKRI akan melemahkan kontrol mereka atas wilayah tersebut.
Ambisi Politik
Menurut beberapa sejarawan, Andi Aziz memiliki ambisi politik untuk menjadi pemimpin NIT. Pemberontakannya didorong oleh keinginannya untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh yang lebih besar.
Faktor Eksternal
Situasi politik di Indonesia saat itu, yang masih dilanda pergolakan dan kekacauan, turut mempermudah terjadinya pemberontakan Andi Aziz. Selain itu, beberapa pihak asing, termasuk Belanda, dikabarkan memberikan dukungan kepada Andi Aziz dan para pemberontak.
Dampak Pemberontakan Andi Aziz
Meskipun pemberontakan ini berhasil dipadamkan oleh pemerintah pusat pada tahun 1951, namun meninggalkan dampak yang signifikan, seperti korban jiwa dan harta benda, kerusakan infrastruktur, ketegangan politik antara pemerintah pusat dan daerah, serta memperkuat gerakan separatis di Indonesia.