Tampang

Analisis Plus Minus Pengakuan Indonesia Terhadap Israel

1 Jun 2025 10:05 wib. 36
0 0
Pada 1981, Israel secara sepihak memutuskan untuk mencaplok Dataran Tinggi Golan.(GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)
Sumber foto: Google

  • Terbukanya Potensi Kerja Sama di Bidang Ekonomi: Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi, Indonesia sebetulnya telah sejak lama menjalin hubungan dagang dengan Israel, meskipun besaran nilainya tidak terlalu signifikan. Indonesia bahkan tercatat memiliki hubungan dagang dengan Israel sejak tahun 1970-an dan masih berlangsung hingga saat ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan hingga Januari 2025, komoditas Indonesia yang paling banyak diekspor ke Israel adalah kakao, sedangkan komoditas yang paling banyak diimpor Indonesia dari negara tersebut ialah produk-produk farmasi. Berdasarkan data dari BPS, nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Januari 2025 mencapai 22,08 juta dollar AS. Angka itu naik 49,71 persen bila dibandingkan Desember 2024 (14,75 juta dollar AS), atau meningkat 112,10 persen dibandikan Januari 2024 (10,41 juta dollar AS). Jika hubungan diplomatik antarkedua negara dibuka, maka ada potensi perluasan pasar yang dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia terhadap Israel. Selain itu, Amerika Serikat sempat menyatakan akan ikut memberikan dana investasi tambahan di berbagai sektor apabila Indonesia mau menormalisasi hubungannya dengan Israel.

  • Terbukanya Potensi Kerja Sama di Bidang Pertahanan: Sebagai salah satu negara yang memiliki deterrent effect atas kontrol senjata nuklirnya sendiri, Israel terkenal sebagai negara yang memiliki teknologi serta industri senjata mutakhir. Indonesia juga tercatat pernah melakukan impor atas senjata maupun perangkat lunak pendukung pertahanan dari negara tersebut. Dengan dibukanya hubungan diplomatik, potensi terbukanya kerja sama yang lebih luas serta transfer of technology dapat dilakukan demi mendukung pembangunan kekuatan pertahanan nasional.

  • Dukungan Keanggotaan di OECD: Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development - OECD) didirikan pada 1961 sebagai forum internasional yang membahas berbagai masalah dalam hal kebijakan ekonomi dan pembangunan. Indonesia sempat mengajukan diri sebagai anggota baru OECD bersama 38 negara anggota lainnya. Israel sempat menyatakan akan mendorong keanggotaan Indonesia di OECD, dengan catatan Indonesia mau membuka hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Adanya dukungan negara-negara anggota termasuk Israel dapat memuluskan jalan Indonesia sebagai bagian dari anggota OECD di masa yang akan datang tanpa khawatir adanya aksi veto.

  • #HOT

    0 Komentar

    Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

    BERITA TERKAIT

    BACA BERITA LAINNYA

    Orang Stres
    0 Suka, 0 Komentar, 23 Jul 2024

    POLLING

    Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?