Sejak zaman kuno, manusia telah memiliki keinginan yang kuat untuk memetakan dunia di sekitar mereka. Dengan berkembangnya peradaban, kebutuhan untuk memiliki alat ukur yang akurat dan merepresentasikan keadaan geografis menjadi semakin penting. Dari peta yang sederhana hingga peta digital yang rumit, evolusi kartografi telah membawa perubahan besar dalam memahami dan menavigasi dunia. Artikel ini akan melacak sejarah peta dunia dari masa ke masa dan bagaimana perkembangan kartografi menjadi peta digital yang digunakan saat ini.
Peta adalah representasi grafis dari wilayah geografis tertentu yang menunjukkan hubungan antara objek-objek ruang dan fenomena di atas permukaan bumi. Dalam sejarahnya, manusia telah mencoba mendokumentasikan lokasi dan persebaran tempat dengan berbagai caranya. Pada awalnya, peta sering kali hanya berupa gambaran kasar dari wilayah yang dijelajahi oleh bangsa Mesir, Sumeria, dan Babilonia. Zaman tersebut dikenal sebagai titik awal untuk berkembangnya ilmu pengukuran dan pemetaan.
Era Klasik
Era klasik, khususnya pada masa kejayaan Kekaisaran Romawi, telah melihat perkembangan besar dalam pemetaan dan kartografi. Catatan-catatan dari tokoh-tokoh seperti Ptolemaeus memberikan pandangan yang lebih akurat tentang ukuran dan persebaran bumi. Peta-peta dari masa itu masih dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam menunjukkan letak geografis dengan cukup akurat.
Abad Pertengahan
Pada Abad Pertengahan, pemetaan dan kartografi dilanjutkan oleh para ilmuwan dan cartographer dari dunia Islam dan Tiongkok. Peta-peta dari masa ini sering kali menampilkan penemuan-penemuan geografis dan pemerintahan dunia pada masa itu. Di Barat, perkembangan pemetaan terutama dijumpai pada zaman Age of Discovery, dimana bangsa Eropa mulai menjelajahi dunia. Peta-peta dari masa ini menjadi sangat penting karena memberikan pandangan yang jelas tentang wilayah-wilayah baru yang ditemukan.