“Kami minta pemerintah pusat untuk meninjau ulang proyek ini, karena kami melihat ada ketidakadilan yang merugikan masyarakat kecil,” ujar Tahir.
Sebelum melancarkan aksi demonstrasi besar-besaran, nelayan berencana mengirimkan surat protes terlebih dahulu. “Kami akan bersurat beberapa kali. Jika tidak ada respons, kami akan menggalang seluruh nelayan Teluk Jakarta untuk berjuang bersama,” tambahnya.
Reklamasi di kawasan utara Marunda saat ini tengah berlangsung di tiga titik. Satu titik telah berfungsi sebagai pelabuhan batu bara curah, titik kedua sedang dikeruk, sementara titik ketiga masih dalam tahap pembangunan pondasi. Keberadaan reklamasi ini memakan area tangkapan ikan para nelayan sehingga hasil tangkapan menurun drastis dan menyebabkan kerugian bagi mereka.