Tampang

1.348 Warga Mengungsi ke SDN 05 Dampak Kebakaran di Manggarai

15 Agu 2024 11:50 wib. 177
0 0
Korban kebakaran di Manggarai mengungsi ke SDN 05
Sumber foto: website

"Buat tambah-tambah, biar bisa bertahan, untuk beli kebutuhan darurat, khususnya buat anak yah," ujar salah satu warga RT 07/ RW 06, Agus saat berbincang di lokasi. Menurutnya, dia dan masing-masing warga mengumpulkan barang-barangnya sendiri untuk bisa dijual rongsokan. Mulai dari kipas angin, AC, rangka, sepeda hingga motor. "Kayak kipas angin, kan dinamonya masih bisa itu diambil, lalu sepeda, atau motor, kalau barang elektronik sih tak bisa yah, kayak TV Saya juga mengumpulkan punya sendiri saja, warga juga begitu pada ngumpulin sendiri-sendiri," tuturnya.

Lebih dari seribu warga terdampak kebakaran di kawasan Jalan DR Saharjo I, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, terutama sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Manggarai, sedang mengalami kegiatan para pengungsi. Sekitar 378 kepala keluarga atau 1.348 jiwa, terdiri dari 55 balita, 53 anak-anak, dan sisanya orang dewasa, telah menempati pos pengungsian. Ada 43 anak SD, 22 anak SMP, dan 10 anak SMA juga tercatat di tempat pengungsian tersebut.

Selain jumlah pengungsi, terdapat pula kebutuhan mendesak di pos pengungsian, seperti susu balita, pampers, pembalut, obat-obatan, perlengkapan tidur, seragam sekolah, serta peralatan mandi. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak, kebutuhan logistik di pos pengungsian tersebut berhasil terpenuhi.

Pada Rabu, 14 Agustus 2024, berbagai bantuan yang termasuk tenda dari Dinsos Jakarta dan BPBD Jakarta serta bantuan makanan dari dapur umum telah tiba di SDN 05 Manggarai. Bantuan pakaian dan kebutuhan sehari-hari pun telah mengalir ke tempat pengungsian. Pemerintah dan pihak swasta ikut serta memberikan bantuan kepada para pengungsi akibat kebakaran tersebut.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.