Tampang.com | Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr secara mengejutkan meminta seluruh anggota kabinetnya mengundurkan diri pada Kamis (22/5/2025), hanya beberapa hari setelah hasil pemilu paruh waktu menunjukkan kemunduran signifikan bagi partainya. Langkah drastis ini disebut sebagai bagian dari "pengaturan ulang berani" yang bertujuan untuk memulihkan kepercayaan publik dan menyelamatkan citra pemerintahannya yang semakin tergerus.
Pemilu paruh waktu yang digelar pekan lalu dipandang luas sebagai ujian terhadap kepemimpinan Marcos, dan hasilnya dinilai sebagai sinyal kekecewaan rakyat terhadap kinerja pemerintah. Selain menentukan komposisi baru di Senat, hasil pemilu juga memberi dampak langsung terhadap posisi Wakil Presiden Sara Duterte yang kini menghadapi ancaman pemakzulan. Kekalahan partai Marcos dalam meraih kursi strategis membuat peluang Duterte untuk lolos dari pemakzulan semakin besar.
“Rakyat sudah bersuara, dan mereka menginginkan hasil nyata, bukan politik atau alasan. Kami mendengar mereka, dan kami akan bertindak,” ujar Marcos dalam pernyataan resminya yang dikutip dari AFP.