Tragedi Haji 2024 Menjadi Alarm Keras
Salah satu penyebab di balik kebijakan ini adalah kejadian tragis pada musim haji 2024, di mana lebih dari 1.200 jamaah dilaporkan meninggal dunia, banyak di antaranya adalah jamaah tanpa izin resmi atau yang menggunakan visa tidak sesuai.
Sebagian besar korban dilaporkan tidak memiliki akses ke fasilitas dasar seperti penginapan layak, transportasi resmi, dan layanan kesehatan memadai, karena mereka tidak terdaftar dalam sistem resmi penyelenggaraan haji.
Kondisi cuaca ekstrem dengan suhu yang sangat tinggi turut memperparah situasi. Akibatnya, banyak jamaah mengalami kelelahan parah, dehidrasi, hingga meninggal dunia akibat paparan panas yang tidak tertangani dengan baik.
Langkah Preventif Demi Keselamatan Bersama
Pemerintah Arab Saudi menekankan bahwa langkah ini diambil bukan untuk membatasi umat Islam dalam beribadah, melainkan sebagai tindakan preventif demi menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh jamaah yang mengikuti haji secara resmi. Mereka juga berharap negara-negara terkait dapat memahami dan mendukung kebijakan ini untuk mencegah terulangnya tragedi yang sama di masa mendatang.
Ke depan, Arab Saudi juga berencana untuk meningkatkan sistem deteksi dan pengawasan terhadap penyalahgunaan visa, serta memperketat prosedur imigrasi bagi calon jamaah yang memasuki wilayah kerajaan di musim haji.
Apa Dampaknya Bagi Warga Indonesia?
Sebagai salah satu negara dengan jumlah jamaah haji dan umrah terbanyak di dunia, Indonesia menjadi negara yang terdampak signifikan dari kebijakan ini. Para calon jamaah yang berencana mengunjungi Arab Saudi dalam rentang April hingga Juni 2025 harus menunda atau menyesuaikan kembali rencana perjalanan mereka.