Selain itu, tindakan peluncuran rudal ini juga terjadi setelah Korut mengirim ratusan balon ke Korea Selatan pada Selasa (28/5) yang membawa sampah hingga kotoran hewan. Tindakan tersebut telah menjadi bagian dari aksi balasan yang terus menerus dari Korea Utara terhadap aktivitas anti-Korut yang dilakukan oleh pihak Korsel. Hal ini menunjukkan bahwa situasi antara Korea Utara dan Korea Selatan tetap tegang dan saling membalas setiap tindakan yang dianggap provokatif.
Konflik antara kedua negara ini juga dipicu oleh kampanye selebaran anti-Korut oleh pembelot dari Korea Utara dan aktivis Korea Selatan yang menerbangkan selebaran ke Korea Utara melalui balon untuk mendorong warga Korut bangkit melawan rezim Pyongyang. Hal ini menunjukkan bahwa upaya perlawanan terhadap rezim Pyongyang telah menjadi salah satu fokus utama dari aktivitas perlawanan dan protes di wilayah tersebut.
Permasalahan ini sejak lama telah menjadi sumber ketegangan kedua negara. Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berada dalam situasi perang karena Perang Korea pada 1950-1953 telah berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Jangka waktu konflik yang panjang ini menunjukkan bahwa upaya rekonsiliasi dan diplomasi antara kedua negara masih memiliki tantangan yang cukup besar.