Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Senin (29/4/2024) bahwa senjata-senjata penting dari Amerika mulai tiba di Ukraina dalam jumlah kecil, tetapi pengirimannya harus lebih cepat karena pasukan invasi Rusia mencoba mengambil keuntungan.
Dalam konferensi pers bersama di Kyiv bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Zelensky menyatakan bahwa situasi di medan perang secara langsung bergantung pada kecepatan pasokan amunisi ke Ukraina. Menurutnya, "Dukungan yang tepat waktu untuk tentara kita. Hari ini saya belum melihat sesuatu yang positif mengenai hal ini. Ada pasokan, sudah sedikit dimulai, proses ini perlu dipercepat".
Amerika Serikat menyetujui paket bantuan senilai $61 miliar pekan lalu, mengakhiri enam bulan kebuntuan kongres dan meningkatkan harapan Kyiv bahwa persediaan peluru artileri yang sangat sedikit akan segera diisi kembali. Keputusan ini diharapkan dapat mengurangi tekanan yang dirasakan oleh Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.
Stoltenberg, dalam pembicaraannya dengan Zelenskiy selama kunjungan ketiganya di masa perang ke Kyiv, mengungkapkan bahwa anggota NATO telah gagal memenuhi janji bantuan militer mereka dalam beberapa bulan terakhir, namun aliran senjata dan amunisi akan meningkat. "Saya akan jujur kepada Presiden Zelenskiy dan juga kepada Rada (parlemen Ukraina) bahwa sekutu NATO belum memenuhi apa yang kami janjikan selama beberapa bulan terakhir,” ungkap Stoltenberg di kereta yang membawanya ke Kyiv pada hari Senin.