Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat sering menekankan pentingnya menjaga lisan dalam kehidupan sehari-hari. Lisan, atau mulut, memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Lisan bisa menjadi sumber kebaikan atau sebaliknya, menjadi sumber keburukan jika tidak dijaga dengan baik. Dalam Islam, menjaga lisan bukan hanya sekadar menghindari ucapan yang buruk, tetapi juga menggunakan lisan untuk menyebarkan kebaikan dan mencegah keburukan.
1. Lisan sebagai Cerminan Hati
Menurut Ustadz Adi Hidayat, lisan merupakan cerminan dari hati seseorang. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam" (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan bahwa perkataan yang keluar dari mulut seseorang mencerminkan keadaan hatinya. Jika hati seseorang bersih dan penuh dengan keimanan, maka lisannya pun akan mengeluarkan perkataan yang baik dan penuh hikmah. Sebaliknya, jika hati seseorang kotor, maka lisannya akan mudah mengeluarkan kata-kata yang buruk dan menyakiti orang lain.
2. Dampak Ucapan terhadap Orang Lain
Ucapan yang keluar dari lisan kita memiliki dampak yang sangat besar terhadap orang lain. Ucapan yang baik dapat menjadi motivasi dan semangat bagi orang lain, sedangkan ucapan yang buruk dapat menyakiti perasaan dan merusak hubungan. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa seorang Muslim harus berhati-hati dalam berbicara, karena setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada yang lebih banyak menjatuhkan manusia ke dalam neraka selain hasil dari lisannya" (HR. Tirmidzi).