Selain itu, Thomas Crooks disebut pernah menjadi korban bullying semasa masih menjadi siswa di SMA Bethel Park, AS. Menurut teman sekolahnya, Jason Kohler (21), Crooks sering di-bully oleh siswa lain dan terlihat sering menyendiri. Kohler juga menggambarkan Crooks sebagai sosok yang "tidak memiliki ekspresi" ketika berjalan di lorong sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa Crooks mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial di lingkungan sekolahnya.
Crooks merupakan lulusan SMA Bethel Park pada 2022. Informasi ini dapat dipastikan berdasarkan laporan media lokal dan sebuah video perpisahan sekolahnya. Menurut rekan sekolahnya, Sarah D'Angelo, Crooks merupakan murid yang pendiam yang tidak terlihat memiliki kecenderungan kekerasan maupun memiliki ketertarikan dalam politik.
Data-data ini membuka perspektif baru terkait latar belakang Thomas Crooks dan kemungkinan pengaruhnya terhadap tindakannya menembak Presiden Donald Trump. Masalah penolakan masuk klub menembak, pengalaman bullying, dan pola perilaku yang teramati oleh teman-temannya merupakan faktor-faktor penting yang dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait dengan motivasi Thomas Crooks dalam melakukan tindakan yang tragis tersebut.