The Blue Mosque bukan hanya sekadar arsitektur yang megah, tapi juga memiliki nilai sejarah yang dalam. Masjid ini dibangun pada masa Sultan Ahmed I sebagai simbol kemakmuran dan kekuatan kekaisaran Ottoman. Sultan Ahmed I, yang menjadi raja ketika usianya masih sangat muda, memutuskan untuk membangun masjid ini sebagai bentuk respon terhadap kehadiran Hagia Sophia yang megah. Dengan demikian, The Blue Mosque tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tanda kebangkitan spiritual dan kekuatan nasional otoman.
Di dalam masjid, pelancong dapat menemukan interior yang tidak kalah menawannya, dengan lampu gantung yang megah dan ornamen kaligrafi yang menuliskan nama-nama Allah dan kalimat pujian kepada Nabi Muhammad. Hal ini memberikan kesan yang mendalam bagi setiap orang yang melangkah ke dalamnya. Sejarah Ottoman yang kaya membatu semangat spiritual yang dapat dirasakan ketika berada di dalam ruang ibadah ini.
Kedudukan The Blue Mosque di Sultanahmet, jantung Istanbul, membuatnya menjadi salah satu tujuan utama bagi wisatawan yang datang ke kota ini. Di sekelilingnya, terdapat banyak situs bersejarah lainnya, termasuk Hippodrome dan Topkapi Palace. Hal ini menambah nilai wisata The Blue Mosque, yang berfungsi sebagai penghubung antara masa lalu dan kehidupan modern yang ada di Turki saat ini.