Selain itu, Taiwan menjadi titik fokus perhatian internasional karena posisinya yang unik, secara politis maupun ekonomis. Pada satu sisi, Taiwan telah berhasil membangun industri teknologi yang kuat, seperti yang tercermin dari keberhasilan perusahaan-perusahaan seperti TSMC. Namun, di sisi lain, Taiwan juga terus mendapat tekanan dari China, yang mengklaim kedaulatan atas pulau tersebut.
Tekanan China terhadap Taiwan tidak hanya terbatas pada aspek politik, namun juga mencakup aspek ekonomi dan teknologi. China memandang Taiwan sebagai bagian integral dari wilayahnya, dan tindakan AS terkait TSMC bisa dipandang sebagai sebuah intervensi dalam konflik antara China dan Taiwan.
Dalam konteks ini, peringatan keras yang disampaikan oleh China kepada AS dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan tekanan balik terhadap tindakan AS. China menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam terhadap campur tangan AS dalam urusan Taiwan.
Seiring dengan perkembangan ini, penting untuk memperhatikan potensi dampak dari konflik antara AS, China, dan Taiwan terhadap industri teknologi global. Tindakan pembatasan perdagangan dan teknologi, seperti penangguhan penjualan chip oleh TSMC, dapat berdampak pada rantai pasok global dan ketersediaan teknologi di berbagai negara.
Hal ini menjadi perhatian utama bagi industri teknologi yang bergantung pada rantai pasok global yang kompleks. Pasokan chip yang terganggu dapat berdampak pada berbagai sektor, mulai dari elektronik konsumen hingga infrastruktur teknologi. Sehingga, ketegangan antara AS, China, dan Taiwan tidak hanya menjadi masalah geopolitik, tetapi juga memiliki dampak langsung pada industri dan konsumen di seluruh dunia.