Meskipun Korea Utara kini membuka pintu bagi turis dari berbagai negara, ada pengecualian untuk warga negara Korea Selatan. Di sisi lain, Amerika Serikat melarang warga negaranya untuk bepergian ke Korea Utara karena alasan keamanan.
Kehadiran turis asing dari Rusia dan China di Korea Utara memberikan gambaran baru tentang negara yang selama ini tertutup. Diharapkan hal ini juga dapat menghasilkan keuntungan bagi perekonomian negara tersebut. Sementara bagi turis asing, kesempatan ini merupakan pengalaman unik dan langka untuk melihat langsung kehidupan dan budaya di Korea Utara yang sulit dijangkau.
Mungkin, langkah ini juga bisa melahirkan peluang untuk menjalin hubungan yang lebih baik antara Korea Utara dan negara-negara lain di dunia. Selain itu, bagi masyarakat internasional, dapat membuka pandangan dan pemahaman yang lebih dalam tentang situasi di Korea Utara. Sehingga, meskipun sulit dan terbatas, kehadiran turis asing di Korea Utara dapat menjadi langkah awal untuk memecah kebuntuan stagnasi hubungan internasional dengan negara tersebut.
Dari segi pariwisata, dibukanya pintu Korea Utara bagi turis asing merupakan kesempatan emas untuk menjelajahi tempat-tempat yang jarang diakses oleh dunia luar. Dengan keindahan alam dan keunikannya, Korea Utara mungkin memiliki potensi untuk menjadi tujuan wisata yang menarik. Hal ini juga dapat memberikan dampak positif bagi industri pariwisata di negara tersebut.
Bahkan, kedatangan turis asing dapat membantu dalam memperkenalkan Korea Utara ke dunia internasional dengan cara yang lebih positif, serta membangun hubungan yang lebih baik antara negara tersebut dengan negara-negara lain. Oleh karena itu, kebijakan membuka pintu bagi turis asing dari Rusia dan China bisa menjadi tonggak sejarah yang berdampak positif bagi Korea Utara.
