Di tahun 2025, sejumlah negara di dunia masih menyandang stigma negatif di mata internasional. Persepsi buruk ini sering kali membuat mereka dikenal sebagai negara yang paling dibenci. Menurut analisis dari Data Pandas, ada beberapa faktor yang berkontribusi untuk pembentukan citra negatif ini, seperti aliansi geopolitik, konflik sejarah, serta pemahaman budaya yang keliru.
China, dengan kekuatan ekonomi dan pengaruh global yang semakin meningkat, berada di posisi teratas dalam daftar negara yang paling tidak disukai. Isu-isu kontroversial seperti pelanggaran hak asasi manusia, penanganan Tibet dan Xinjiang, serta sengketa wilayah di Laut China Selatan menyeret reputasi negara ini. Masyarakat internasional menunjukkan kekhawatiran akan peran China dalam geopolitik global, terutama terkait dengan inisiatif Belt and Road yang dianggap memberikan pengaruh terhadap negara-negara berkembang.
Amerika Serikat mengikuti di posisi kedua. Terkenal sebagai adikuasa global, peran AS dalam politik internasional serta intervensi militernya di berbagai negara seperti Irak dan Afghanistan menciptakan pandangan negatif terhadapnya. Masyarakat di beberapa negara menganggap intervensi militer AS sebagai bentuk imperialisme yang memperburuk situasi di negara-negara tersebut.
Di urutan ketiga terdapat Rusia, yang dikenal dengan kebijakan luar negerinya yang kadang kontroversial dan terlibatnya dalam konflik seperti di Ukraina. Kehadiran militer Rusia di negara-negara bekas Soviet juga menjadi sorotan dunia dan menambah daftar panjang ketidakpuasan terhadap negara ini.