Ukraina meluncurkan rudal jelajah Storm Shadow yang diproduksi oleh Inggris ke Rusia pada tanggal Rabu, (20/11/2024). Senjata Barat terbaru ini diizinkan untuk digunakan terhadap target-target di Rusia, seperti serangan sehari sebelumnya menggunakan rudal ATACMS milik Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan yang diterima dari koresponden perang Rusia di Telegram, serangan tersebut dikonfirmasi oleh seorang pejabat dengan syarat anonimitas. Meskipun begitu, juru bicara Staf Umum Ukraina tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait serangan tersebut.
Moskow menanggapi penggunaan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia dengan menyatakan bahwa hal ini akan menjadi eskalasi besar dalam konflik tersebut. Sementara itu, pihak Ukraina mengklaim bahwa mereka membutuhkan kemampuan untuk mempertahankan diri dengan menyerang pangkalan belakang Rusia yang digunakan untuk mendukung invasi Moskow, yang telah berlangsung selama 1.000 hari.
Laporan dari koresponden perang Rusia di Telegram menunjukkan video yang diduga menampilkan suara rudal yang menghantam wilayah Kursk, yang berbatasan dengan Ukraina di bagian timur laut. Sedikitnya 14 ledakan besar terdengar di wilayah tersebut, sebagian besar didahului oleh suara peluit tajam yang serupa dengan suara rudal yang meluncur. Video yang merekam daerah permukiman tersebut juga memperlihatkan asap hitam mengepul di kejauhan. Saluran Two Majors yang cenderung pro-Rusia di Telegram mengklaim bahwa Ukraina telah meluncurkan hingga 12 rudal Storm Shadow ke wilayah Kursk, serta menampilkan gambar-gambar potongan rudal dengan jelas.