Dalam beberapa hari setelah serangan, terdapat laporan mengenai peningkatan ketegangan di Gaza dan wilayah sekitarnya. Hamas telah mengancam akan membalas serangan tersebut dengan tindakan balasan yang lebih keras. Protes dan bentrokan terjadi di berbagai tempat, menambah kekhawatiran mengenai potensi eskalasi konflik yang lebih luas.
Reaksi Internasional
Reaksi internasional terhadap serangan ini bervariasi. Beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara Uni Eropa, telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri namun menyerukan agar semua pihak menghindari eskalasi lebih lanjut. Sementara itu, negara-negara Arab dan organisasi internasional seperti Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengecam serangan tersebut dan meminta diadakannya penyelidikan untuk memastikan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan hukum internasional.
PBB mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penahanan semua bentuk kekerasan dan dialog damai untuk mengatasi ketegangan yang sedang berlangsung. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengungkapkan kekhawatirannya tentang kemungkinan dampak kematian Haniyeh terhadap stabilitas regional dan menekankan pentingnya upaya diplomatik untuk mengurangi ketegangan.
Tanggapan dari Hamas dan Konsekuensinya
Hamas, dalam pernyataan resminya, mengutuk serangan tersebut sebagai "tindakan teroris" dan menganggapnya sebagai upaya untuk melemahkan semangat perjuangan rakyat Palestina. Mereka juga menyebutkan bahwa kematian Haniyeh tidak akan mengubah tekad mereka dalam melawan apa yang mereka sebut sebagai pendudukan Israel. Meskipun demikian, kelompok ini juga menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesatuan internal dan moral anggotanya setelah kehilangan salah satu pemimpin utama mereka.