Selain itu, isu hak asasi manusia di China juga menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatnya sentimen anti-China di Amerika Serikat. Berbagai laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia, penindasan terhadap kelompok agama, dan perlakuan yang tidak manusiawi terhadap minoritas etnis di Xinjiang telah membuat masyarakat global, termasuk masyarakat Amerika, semakin bersikap skeptis terhadap tindakan pemerintah China.
Penting untuk dicatat bahwa ketegangan antara dua negara ini bukanlah sesuatu yang baru. Dari sejarahnya, hubungan China-Amerika Serikat telah terus berubah-ubah, bergerak di antara kerjasama dan persaingan yang sengit. Namun, apa yang membuat situasi ini semakin memanas adalah fakta bahwa kedua negara memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi global, keamanan regional, dan isu-isu lingkungan.
Dari perspektif politik, hasil survei ini juga memberikan sinyal tentang bagaimana opini masyarakat dapat memengaruhi kebijakan pemerintah, terutama dalam konteks hubungan luar negeri. Persepsi negatif terhadap China di kalangan masyarakat Amerika dapat membentuk tekanan politik bagi pemerintah AS untuk menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih keras terhadap China, baik dalam hal perdagangan, keamanan, maupun hak asasi manusia.
Oleh karena itu, meningkatnya sentimen anti-China di kalangan masyarakat Amerika memiliki dampak yang signifikan, baik secara politik maupun ekonomi. Sebagai dua kekuatan global terbesar, kedua negara ini memiliki peran penting dalam menentukan arah hubungan internasional di masa depan.